18 Maret 2009

AKU TAKUT MENCIPTA PUISI


Aku takut mencipta puisi. Aku takut pada murka tuhan.

Dalam setiap puisi yang tercipta, tumbuh berjuta benalu penuh duri kepalsuan. Merambat dan membebat tubuhnya. Dari tangkainya berbuah cacian kepada manusia, bumi, langit, dan tuhan. Ketidakpuasan terhadap pemerintah, peraturan, kebijakan, sosial, terhadap tanah, hujan, angin, air, api

Dalam puisiku tak ada mutiara terpatri, tak ada pencerahan bagiku, dan bagi manusia. tak ada kata indah dan pesan menawan

Dalam puisiku lahir kebusukkan, perlawanan, demonstrasi, subversive, protes, teriak, tangis, kaum miskin, kumuh, penindasan, penyingkiran, penghianatan, kejahatan, gelap, mimpi

Kemana burung kecil terbang, tak pernah hinggap dalam puisiku. Kemana bintang berkerlip, tak pernah menerang puisiku. Kemana angin berdesir tak pernah menjenguk puisiku

Sanggar Sastra Wedang Kendhi, Februari 2009

0 komentar:

Posting Komentar