09 Juni 2009
KAMBOJA
-Edi Romadon
bukankah ia akan selalu berguguran menimbun tanah basah
di pelataran rumah? berguguran seperti sayap laron-laron yang tak
mampu menahan panas lampu penerang jalan raya
di awal musim hujan. di pelataran rumah. rumah tanpa jendela kaca
atau ventilasi untuk sirkulasi. rumah masa depan. rumahku,
rumahmu, rumah kalian, rumah kita
dia akan selalu berguguran. menebar aroma kematian yang amboi
seramnya, yang amboi cekamnya. aroma kematian pada jiwa-jiwa yang
tak kutahu rimbanya. seperti angin yang berkelana tak tentu mata angin
dan kita hanya bias merangkai kamboja yang berguguran menjadi origami
doa dan doa, supaya aroma kematian yang menakutkan itu berganti
wajah menjadi aroma kematian yang amboi asyiknya, yang duhai
nikmatnya. yang ah lembutnya. seasyik permainan playstation, senikmat
matahari, selembut kue bolu kukus. seindah kematian
Purwokerto, Mei 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar