24 Februari 2009
SENANDUNG SAKIT GIGI
Oh sialan!!
Betapa memang hidup sia-sia
Bila anak manusia
Melintasi rotasi-rotasi waktu
Tanpa sakit gigi
Ah minuman dingin
Ah makanan manis
Oh oh oh…
Oh oh oh…
Cleng!
Snut snut snut
Terus dan terus
Snut snut
Bergulir mengerucut
Tanpa simponi merdu
Hanya ritme-ritme abstrak
Membuncah ke kepala
Jangan ada suara!
Semua diam!
Kau jangan berucap!
Mata sudah di ambang mati
Namun mimpi itu menjauh
Meninggalkan aroma air mata
Cleng!
Snut snut
Ketika lapar kembali berdendang
Meremas tembok-tembok perut
Dan ketika nasi dan gizi
Berputar di mulut penuh hati-hati
Cleng!
Snuut
Oh ah auw
Shit sheehh…
Beribu mantra dan doa
Berserak pil dan puyer
Apalah itu semua
Mereka tak bernyawa
Mereka tak berharga
Mereka tak digdaya
Oh betapa indahnya
Menikmati dunia dengan luka
Merasai nyawa dengan air mata
Ssttt…
Diam
Cleng!
Snut snut snuuuutttt
Lalu apakah ini adalah kutukan
Yang hanya ada pada masa ini
Pada keturunan yang keseratus sekian dari Adam
Lalu apakah leluhur kita pun merasanya
Mereka juga cleng snut snut snut…
Oh anak cucu Adam
Coba kau rasakan
Alangkah indahnya bila
Cleng!
Snut snut snuuuutttt….
Purbalinga, Juni 2007
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar